Menyusuri mitologi Subali-Sugriwa dan Mahesasura-Lembusura di Goa Kiskendo

0 Comments


Mendengar nama Subali dan Sugriwa membawa kita merujuk pada kisah pewayangan di tanah Jawa. Kepercayaan sebagian masyarakat bahwa cerita pewayangan itu benar adanya dan memang sungguh-sungguh terjadi di masa lampau masih melekat pada beberapa masyarakat Jawa. Entah kepercayaan ini memang benar adanya, atau ini adalah bagian dari upaya mempertahankan tradisi dan mitologi masyarakat. Namun selama itu dapat membawa kebaikan dan tetap mengukuhkah ke-esa-an Tuhan, maka tentulah hal itu dapat berbuah kebaikan.

goa kiskenda subali dan sugriwa

Kabupaten Kulonprogo sebagai salah satu kabupaten di wilayah Yogyakarta menyimpan tempat wisata sejarah yang sangat menarik, yaitu Goa Kiskendo. Goa Kiskendo terletak di Desa desa Jatimulyo, kecamatan Girimulyo, kabupaten Kulon Progo Yogyakarta. Rute perjalanan dapat ditempuh dari arah Yogyakarta menuju Godean, lurus terus sampai masuk wilayah Kulonprogo. Setelah melewati Sungai (Kali Progo) jalanan akan lebih banyak berupa tanjakan terjal dan berliku. Kewaspadaan dan kehati-hatian sangat diperlukan. Pada waktu sahabat Lamperan The Explorer mengeksplorasi Goa Kiskendo ini, jalan yang ditempuh sudah dalam kondisi yang baik. Tanjakan dan lika-liku jalan justru menawarkan kita sensai pemandangan khas bukit batu kapur yang memikat.



Matahari sudah mulai terik ketika sahabat Lamperan The Explorer tiba di lokasi TPR Goa Kiskendo. Sebagai objek wisata, Goa Kiskendo sudah dilengkapi dengan lahan parkir yang cukup luas, pendopo yang bisa digunakan untuk agenda rapat atau pertemuan, tempat bermain anak serta MCK. Namun sayang pada saat itu (awal 2012) kondisi fasilitas umum tersebut tidak begitu terawat. Semoga pihak-pihak terkait mempunyai perhatian agar fasilitas wisata terjaga kondisinya sehingga para pengunjung dapat menikmati suasana wisata dengan nyaman dan menyenangkan.
Goa kiskenda kulon progo

Lokasi Goa Kiskendo terletak di pinggiran bukit, dari lokasi parkir pengunjung perlu menuruni beberapa anak tangga untuk mencapai mulut goa. Pada bagian mulut goa sudah dibangun gapura kecil sebagai pintu gerbangnya. Tour Guide siap memandu para pengunjung agar dapat menikmati suasana goa yang gelap gulita itu dengan perasaan aman, jangan lupa siapkan senter agar kaki dan kepala tidak menyandung batu. Sepanjang penyusuran Goa, tour guide banyak menceritakan tentang bagian nama-nama goa serta fungsinya pada jaman dahulu. Ada spot yang namanya Semelong, Sekandang dan sebagainya. Kontur goa seperti pada umumnya berupa bebatuan, namun di Goa Kiskendo ini masih terdapat lumpur lembek di beberapa tempat. Sangat disayangkan, ulah para pengunjung yang tidak bertanggungjawab mencorat-coret dinding goa membuat kealamiannya menjadi kurang indah.

Goa kiskenda kulon progo

Berdasarkan cerita yang disampaikan pemandu wisata tersebut, Goa Kiskendo merupakan sebuah tempat tinggal raksasa Mahesasura yang berkepala kerbau dan Lembusura yang berkepala sapi. Menurut cerita pewayangan, di Goa Kiskendo ini terjadi pertempuran antara Subali-Sugriwa dengan Mahesasura dan Lembusura. Konon Subali dan Sugriwa diperintah oleh Batara Guru untuk membunuh Mahesasura dan Lembusura dengan hadiah seorang putri. Akhirnya Subali berhasil mengeksekusi Mahesasura dan Lembusura hingga dalam gua tersebut mengalir sungai darah.


Pada bagian sisi samping mulut Goa terdapat relief-relief di tebing batu. Relief ini memuat cerita Subali dan Sugriwa. Kondisi goa Kiskendo bisa disebut sudah ramah pengunjung. Pada bagian-bagian jalur yang sulit sudah dibangun anak tangga dari semen, bahkan beberapa sudah dibuat paving blok semen sehingga memudahkan perjalanan pengunjung. Lampu temaram juga nampak menghiasi goa, sehingga kondisi pencahayaan sudah lumayan baik. Kondisi Goa bervariasi, dari mulai berbentuk ruangan-ruangan besar sampai lorong sempit yang mengharuskan kita untuk menunduk, bahkan jongkok untuk berjalan. Kalau tidak hati-hati maka kepala benjol adalah taruhannya. Pada beberapa sudut ruangan goa juga terdapat lokasi-lokasi yang menurut pemandu digunakan untuk bertapa, nama pertapaan ini adalah Ledhek, Kusuma dan Santri Tani, mungkin saja hari ini masih ada orang yang gemar bertapa di goa dengan maksud dan tujuan tertentu.


Selain lokasi pertapaan, Goa Kiskendo juga menyimpan spot-spot menarik lainnya seperti mata air yang jatuh dari stalagmite. Kalau dibuat cuci muka, airnya segar sekali. Ada juga mata air yang konon suka diambil airnya oleh keraton Yogyakarta yang akan digunakan dalam ritual tertentu. Masuk akal juga tentunya, pastilah air di Goa Kiskendo ini masih bersih dan jauh dari pencemaran, sehingga untuk acara-acara tertentu air ini dipercaya dapat membawa berkah, saya kira kebenaran itu terletak pada persoalan kandungan airnya. Semua kembali kepada pribadi masing-masing.


Stalagmit dan stalagtit nampak bermunculan di beberapa sudut Goa. Beberapa stalagmite masih berukuran beberapa centimeter saja, namun ia terus ditetesi air dengan kandungan mineral dari stalagtit di atasnya. Sementara stalagtit akan terus memanjang seiring ia meneteskan airnya. Semakin bertambahnya waktu maka stalagmite itu akan semakin tinggi, bahkan mungkin saja pada akhirnya ia akan menyatu dengan stalagtit di atasnya. Entah harus menunggu berapa ratus tahun lagi.

Goa kiskenda kulon progo


Ekplorasi kekayaan alam Indonesia selalu membawa kenangan yang tak terlupakan, karena Tuhan begitu indahnya menciptakan alam Indonesia. Salam satu Bumi.

Sahabat Lamperan The Explorer :

Esha Fasthea, Oyil, Fery, Samhaji, Basrofi, Sadam, Yasin, Erry, Anggi, Aisah, Laila, Fadhli, Tria
Salah satu ruang goa 

Senelong
mitologi subali dan sugriwa di goa kis kenda
Pahatan alami

Sholeh Fasthea

Anak kesayangan Tuhan, penikmat tidur siang. Menyukai jalan-jalan untuk memburu sepi. Nampak untuk tak terlihat, berjuang untuk tak dikenang.

0 komentar:

Bagaimana dengan pengalaman perjalananmu?