Meraih puncak tanpa mendaki di puncak Suroloyo

2 Comments

Mendengar istilah puncak maka pikiran akan langsung melayang pada sebuah titik tertinggi sebuah gunung yang harus ditempuh berjam-jam dengan medan terjal dan tentunya melelahkan. Namun puncak kali ini bukanlah puncak gunung yang harus didaki melewati beberapa pos dengan menggendong tas carrier 60 sampai 80 liter. Untuk mencapai puncak ini anda bisa saja membawa tas selempang kecil atau bahkan tidak membawa sekalipun. Sepatu atau sandal tidak harus yang berembel-embel “gunung” pakai selop atau bahkan high hill juga boleh asalkan nyaman. Inilah Puncak Suroloyo.


Puncak Suroloyo merupakan kawasan wisata pegunungan yang terletak di daerah perbatasan Kabupaten Kulonprogo dan Magelang. Puncak Suroloyo merupakan titik tertinggi pegunungan Menoreh yang membentang di sebelah barat laut Yogyakarta. Untuk mencapai puncak ini pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi, karena memang belum ada kendaraan umum untuk menujunya. Puncak Suroloyo terletak di dusun Keceme, desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kab Kulonprogo. Jarak yang ditempuh kurang lebih 45 km dari Yogyakarta. Ada 2 rute yang dapat ditempuh untuk mencapai puncak suroloyo, Rute 1 yaitu dari Yogyakarta- Godean-Kenteng-Naggulan-Dekso-Samigaluh-Suroloyo, rute 2 yaitu Yogyakarta-Minggir-Dekso-Boro-Kalibawang-Sidoharjo-Suroloyo, kedua rute tersebut membutuhkan waktu 1,5 jam hingga 2 jam perjalanan.

Rute perjalanan dari Yogyakarta setelah melewati Sungai Progo Lebih banyak berupa jalan yang menanjak, berliku dan sempit. Beberapa jalan sudah mulai mengelupas aspalnya sehingga kendaraan harus dijaga keseimbangannya. Kewaspadan dan kehati-hatian sangat penting agar perjalanan selamat sampai tujuan. Pemandangan khas berupa bukit-bukit karst menghiasi sepanjang perjalanan, Tuhan begitu indah menciptakan alamnya yang eksotis.

Perjalanan Lamperan The Explorer ke puncak Suroloyo merupakan lanjutan dari explorasi goa Kiskendo pada pagi harinya. Sehabis Dzuhur tim memutuskan untuk sekalian mengeksplorasi puncak Suroloyo dengan harapan dapat menikmati sun set di sana. Kendaraan dapat diparkir pada lokasi datar dan cukup luas yang telah dikelola oleh penduduk sekitar, jangan lupa bayar uang parkirnya. Beberapa warung sederhana untuk mengganjal perut juga tersedia, penginapan juga ada, kalau mau membuat acara ramai-ramai bisa juga menyewa rumah penduduk atau home stay.
Puncak suroloyo
Puncak suroloyo
Puncak suroloyo

Dari lokasi parkir ini perjalanan dilanjutkan dengan menaiki anak tangga yang lumayan terjal. Jangan khawatir, anak tangganya sudah dibangun dengan baik. Pada bagian kanan dan kiri anak tangga juga sudah disediakan pegangan tangan atau sekedar untuk sandaran mengambil pose. Gardu pandang atau tempat beristirahat terdapat pada beberapa tempat memungkinkan pengunjung untuk menghela nafas sebentar sambil menikmatai pemandangan sekitarnya. Bila sedang beruntung selama perjalanan menaiki tangga ini pemandangan sekitar dapat dinikmati sepuanya. Lama perjalanan menaiki tangga ini hanya sekitar 15 sampai 20 menit saja, dan puncak akan segera didapat.
Puncak suroloyo
Puncak suroloyo

Pemandangan di puncak Suroloyo sukup mengasyikkan. Di bagian timur nampak Gunung Merbabu dan Merapi, gunung Sumbing juga tidak kalah eksotis di bagian langit lainnya. Laut selatan juga bisa dilihat dari pucak Suroloyo ini meski jauh di pelupuk mata. Satu lagi yang cukup menarik adalah candi Borobudur yang nampak kecil di bawah sana dari puncak Suroloyo ini. Sedangkan pemandangan terdekat adalah bukit-bukit yang menghijau oleh tanaman. Meski tidak setinggi puncak gunung, puncak Suroloyo memberi sensasi pemandangan sendiri. Terlebih bagi anda yang berkeinginan untuk mencapai puncak tanpa harus bersusah payah mendaki gunung, maka puncak Suroloyo adalah pilihan yang tepat untuk itu.

Puncak suroloyo
Puncak suroloyo

Sahabat Lamperan The Explorer on the spot:

Esha Fasthea, Oyil, Fery, Samhaji, Basrofi, Sadam, Yasin, Erry, Anggi, Aisah, Laila, Fadhli & Tria,

Sholeh Fasthea

Anak kesayangan Tuhan, penikmat tidur siang. Menyukai jalan-jalan untuk memburu sepi. Nampak untuk tak terlihat, berjuang untuk tak dikenang.

2 komentar:

  1. mbah dukune kmkana ya? kok gak ikut???

    BalasHapus
  2. Coba dateng pas sore + cuaca cerah.. Pasti bakal bagus banget bung..

    Salam dari menggapaiangkasa.com...

    BalasHapus

Bagaimana dengan pengalaman perjalananmu?