Cadasnya Curug Sri Gethuk
Air mengalir sampai jauh, tapi air terjun selalu saja jatuh.
Alam memang selalu menawarkan rasa penasaran, kekaguman dan kebahagiaan.
Alam memang selalu menawarkan rasa penasaran, kekaguman dan kebahagiaan.
Salam petualangan sobat explorer.
Pada coretan kali ini Lamperan The Explorer ingin kembali berbagi cerita perjalanan, dan cerita kali ini adalah eksplorasi di curug atau air terjun Sri Gethuk Gunung Kidul. Yogyakarta memang istimewa, apalagi destinasi wisatanya, dan dari sekian spot maka Gunung Kidul atau sering juga disebut Jogja lantai dua layak menjadi favoritnya. Gunung Kidul menyimpan banyak kekayaan alam mulai dari Goa, pantai, air terjun, sungai dan sebagainya, dan bagi anda yang berkunjung ke Jogja tentu akan menyesal jika tidak mengunjungi salah satu panorama alam yang terhampar di Gunung Kidul ini.
Air Terjun Sri Gethuk memang telah menjadi fenomena wisata yang sangat terkenal di area Yogyakarta. Salah satu hal yang menjadikan curug Sri Gethuk menjadi terkenal adalah bahwa curug ini mempunyai keunikan dibanding curug pada umumnya. Jika pada curug lain, pengunjung datang untuk menikmati segarnya guyuran air terjunnya, tetapi kalau di curug Sri Gethuk lebih banyak pengunjung akan datang karena ingin menikmati airnya yang telah jatuh ke bumi dan mengalir di sungai yang indah.
Ya, sungai. Keindahan sungai di bawah air terjun Sri Gethuk dan juga eksotisme pemandangan ngarai di kanan kiri sungai adalah satu keunikan yang sulit ditemui pada air terjun lainnya. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Gunung Kidul merupakan daerah dengan struktur tanah berupa tanah karst yang cadas. Rupanya tanah karst inilah yang memunculkan fenomena eksotis nan indah di sekitar air terjun Sri Gethuk. Keindahan air terjun Sri Gethuknya sendiri bisa dibilang tidak terlalu spesial, sama dengan air terjun pada umumnya. Tetapi justru pemandangan di sekitarnya, seperti ngarai dan sungai telah menghipnotis para explorer. Bisa dibilang pemandangan di air terjun Sri Gethuk ini tidak jauh beda dengan keindahan Green Canyon di Pangandaran maupun Green Canyon sesungguhnya yang di Amerika sana.
Rute Eksplorasi
Rute untuk menuju air terjun Sri Gethuk bisa ditempuh dari arah Yogyakarta menuju Wonosari. Setelah melewati Pathuk dan mendapati pertigaan Gading, explorer mengambil arah kanan atau arah Playen. Di pertigaan Gading ini juga sudah terdapat plang arah menuju air terjun Sri Gethuk, sehingga tidak perlu khawatir jika tersesat. Untuk selanjutnya explorer cukup mengikuti plang yang sudah ada sampai menuju dusun Menggoran, desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, DIY. Setelah sampai pada loket retribusi, segera siapkan uang untuk membayar tiket retribusi sekitar Rp. 3.000 agar bisa segera menikmati indahnya ngarai dan sungai cadas serta menikmati segarnya air terjun Sri Gethuk.
Ada goa juga loh…
Di lokasi wisata ini selain air terjun Sri Gethuk, explorer juga bisa menikmati wisata alam lain yaitu berupa goa karts yang bernama Goa Rangcang Kencana. Untuk masuk goa ini biasanya gratis tapi jika explorer menggunakan jasa pemandu maka cukup membayar pemandunya saja. Goa Rancang Kencana berupa goa yang pendek dan sempit, sehingga explorer harus menunduk ketika memasukinya, lumayan lah untuk sekedar mengenalnya. Konon goa ini dijadikan tempat pertapaan dan persembunyian pada masa penjajahan dulu.
Foto-foto saja boleh, mau berenang apalagi...
Jika explorer ingin langsung menikmati wisata air terjun Sri Gethuk, maka dari lokasi tiket, explorer bisa terus memacu kendaraanya ke bawah sesuai arah yang telah ada, jika lurus maka menuju goa Rancang Kencana. Di lokasi air terjun Sri Gethuk telah terdapat fasilitas wisata seperti warung makan, mushala dan toilet. Dari lokasi parkir kendaraan, keindahan ngarai sudah terlihat begitu memikat begitupun juga aliran sungai dan dentuman air terjunnya. Bagi explorer yang ingin langsung menuju air terjun maka bisa menggunakan perahu kayu yang disewakan dengan harga Rp. 5.000 per orangnya. Explorer akan dibawa menyusuri sungai menuju air terjun Sri Gethuk begitupun juga nanti ketika pulang dari lokasi air terjun menuju parkiran. Namun jika ingin lebih menantang explorer bisa berjalan kurang lebih 20 menit menyusuri jalan setapak yang telah dibangun dengan paving block sembari tengok kiri kanan menyapu jajanan yang telah disediakan warung-warung kecil di pinggir sungai, dan tiwul merupakan salah satu jajanan khasnya, recommended deh untuk dicoba
.
Sesampai di lokasi air terjun Sri Gethuk, explorer bisa menikmati segarnya air terjunnya atau sekedar cuci mata, baik cuci mata pakai air atau cuci mata yang lain. Sedangkan kalau ingin menikmati sensasi renang di alam terbuka, telah disediakan juga pelampung untuk disewa dengan harga Rp. 5.000 saja. Air yang mengalir di sungai merupakan air terusan dari air terjun Sri Gethuk yang telah melewati batu-batu karst kemudian air tersebut mengalir sampai jauh, sejauh keindahan yang tak pernah terlupa.
Selamat bereksplorasi, semoga hidupmu selalu bahagia.
0 komentar:
Bagaimana dengan pengalaman perjalananmu?